Inilah Dampak Peningkatan BBM Jika Tidak Dipertimbangkan Dengan Cermat


The World Of Blogging
- Koordinator Dewan Direksi Mahasiswa Indonesia (BEM SI), Muhammad Yuza, mengatakan bahwa tujuh siswa terluka karena kekerasan staf polisi sambil menunjukkan peningkatan harga bahan bakar bersubsidi di patung kuda pada Kamis 1522.

"Semua teman kami adalah korban penindasan bahwa ada tujuh orang yang terluka. Yang diminta oleh siswa Katan untuk mengirimkan aspirasi untuk menerima keamanan, pada kenyataannya, tidak ada keamanan," kata Yuza kepada wartawan di lokasi.

Komisaris Polisi Resort Jakarta Komarudin membantah tuduhan para siswa dan mengatakan bahwa tidak ada demonstran yang menjadi korban sikap represif perangkat tersebut.

"Tidak ada. Kami memastikan tidak ada. Jika mendorong adalah hal yang normal untuk dikirim," kata Komarudin.

"Faktanya adalah bahwa pengiriman tidak dibungkam. Penyampaian pendapat publik diizinkan, tetapi ada tempat, waktu, dll.", Katanya.

Komarudin meminta agar tidak ada provokasi yang dapat merusak aspirasi yang ditransmisikan. "Tolong kirimkan doa, kirim aspirasi. Tentu saja, hindari, mengantisipasi keberadaan kelompok yang mencoba memprovokasi untuk membahayakan aspirasi yang akan ditransmisikan," katanya.

Demonstrasi menolak untuk meningkatkan harga bahan bakar bersubsidi di area patung kuda dekat Monas, Jakarta, Kamis, 15 September 2022 telah kacau. Siswa yang merupakan anggota Dewan Eksekutif Siswa semua orang Indonesia atau Bem jika satu sama lain dengan polisi. "Maju satu langkah, berjalan," kata pembicara mobil kontrol.

Sebelumnya, para siswa merusak barikade kawat dan beton yang dipasang oleh polisi. Setelah kejadian ini, seorang siswa terluka akibat jatuh ke kawat berduri dan ditabrak oleh seorang teman yang juga jatuh.

Dalam Deklarasi Bem Si di Instagram, demonstrasi ini merupakan kelanjutan dari ultimatum yang diterbitkan pada 8 September 2022. "Sekali lagi, kami kecewa dengan kurangnya pencapaian permintaan pemerintah," mereka menulis dalam unduhan di Instagram, Rabu 14 September, 2022.

Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri mengatakan bahwa keputusan pemerintah untuk mengurangi hibah diikuti oleh kenaikan harga minyak bahan bakar telah dipertimbangkan dengan cermat. "Situasi ini tentu saja tidak begitu mudah, tidak ada bahan bakar yang bersahaja," kata Megawati selama Jeju Peace Forum 2022, di Korea Selatan, sebagai siaran pers yang diterima di Jakarta pada hari Kamis 1522.

Megawati berpikir bahwa pemerintah Jokowi memutuskan masalah ini. "Ini bukan karena kebetulan presiden, Mr. Jokowi adalah presiden yang dibawa oleh Partai Demokrat Indonesia tentang perjuangan itu, ya. Saya juga tahu bahwa ia dapat diangkut di sekitar kasih sayang PDI -P," katanya .

Sebagai orang yang memiliki posisi presiden dan wakil presiden, Megawati mengatakan dengan mencoba mempelajari situasi. Karena itu ia mencapai evaluasi bahwa kenaikan harga bahan bakar sebenarnya sangat jelas.

Faktanya, kata Megawati, Menteri Keuangan, Sri Mulyani sendiri, jatuh untuk menjelaskan alasan kenaikan harga bahan bakar. "Sebenarnya masalah bahan bakar jika kita belajar dengan baik, sebenarnya, itu sebenarnya menawarkan kesempatan. Lagi pula, kita tidak bisa (mempertahankan harga lama)," katanya. "Jika nanti, itu tidak meningkat, maka situasinya bahkan lebih sulit, lalu apa?"

Megawati khawatir karena masih ada bagian yang tidak ingin mencoba memahami kondisi yang ada. Bahkan, katanya lagi, kondisi saat ini memang berat karena Indonesia dan dunia tidak sepenuhnya keluar dari Pandemi Covid-19. "Dengan demikian, pembiayaan COVID-19 tidak bisa begitu saja dialihkan untuk meningkatkan hibah bahan bakar," katanya.

Megawati mengundang masyarakat untuk memahami keputusan pemerintah untuk mengurangi jumlah hibah sehingga harga bahan bakar disesuaikan. Selain itu, ia berharap bahwa masyarakat tidak akan selalu menarik pemahaman yang segera dibagi.

"Jadi, jangan terbalik, ya. Memang cocovan ini juga seperti pertimbangan yang tidak mudah, apakah itu hanya dirilis? Tapi nanti (jika dirilis) yang juga disentuh oleh orang -orang. Itu berarti itu Semakin dapat menderita, hanya, antara lain, pertimbangan - pertimbangan, "kata Megawati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bjorka gemparkan Indonesia!! kasus kebocoran data rahasia ini juga mengejutkan dunia

Deretan 6 Modifikasi Baru Whatsapp Yang Harus Anda Ketahui

WNI di Iran Dimohon Tidak Turut Unjuk Rasa Kematian Mahsa Amini